[AFC, Jakarta] – Kisah inspiratif datang dari Bapak Gideon, seorang pasien gagal ginjal yang berhasil sembuh dan menghentikan proses cuci darah setelah berjuang melawan penyakit serius yang sempat divonis tidak memiliki harapan hidup.
Pada tahun 2019, Bapak Gideon mengalami kolaps mendadak yang membuatnya dirawat intensif di rumah sakit. Dalam kondisi tubuh yang menurun drastis—turun hingga 41 kg—beliau ditangani oleh 8 dokter spesialis yang mendiagnosisnya menderita autoimun, lupus, hingga leukemia. Ia sempat menjalani kemoterapi sebanyak 36 kali, 16 kali terapi plasma, dan transfusi darah. Bahkan, para dokter sempat memvonis usianya hanya tersisa 30 tahun.
Karena penyakit lupus menyerang ginjalnya, ia pun divonis mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah secara rutin. Selama beberapa bulan, Gideon menjalani 4 kali cuci darah dalam seminggu menggunakan alat farmasi dari Jepang. Awalnya, kadar kreatinin darahnya mencapai 14 dan fungsi ginjal hanya tersisa 3% hingga 5%.
Namun, ia tidak menyerah. Dengan semangat dan dukungan dari terapi herbal yang dikonsumsinya secara konsisten, kondisi tubuhnya mulai membaik. Ia merasakan perubahan seperti kualitas tidur yang membaik, warna kulit yang lebih cerah, dan gatal-gatal yang berkurang.
Melihat perbaikan secara fisik, Gideon mulai memberanikan diri untuk meminta pengurangan frekuensi cuci darah. Awalnya ditolak oleh dokter, namun setelah negosiasi dan hasil tes yang stabil, ia berhasil mengurangi dari 4 kali menjadi 3 kali seminggu, lalu 2 kali, dan akhirnya hanya 1 kali cuci darah setiap minggu.
Setelah hampir dua tahun berjuang, Gideon meminta second opinion kepada dokter awal yang sempat merawatnya. Saat bertemu, sang dokter bahkan mengira Gideon telah meninggal. Namun setelah pemeriksaan darah lengkap dilakukan, hasilnya mengejutkan: ginjalnya menunjukkan perbaikan signifikan dan ia dinyatakan tidak perlu cuci darah lagi.
Momen bersejarah itu terjadi pada tanggal 5 Mei 2021, bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Sejak hari itu, Gideon resmi berhenti menjalani cuci darah dan hingga kini kondisinya tetap stabil dan sehat.
Kisah inspiratif ini dikutip dari video testimoni pasien cuci darah di kanal YouTube Pejuang Sehat AFC.
Penjelasan Medis: Sembuh dari Gagal Ginjal, Mungkinkah?
Menurutnya, ada harapan pemulihan selama pasien masih berada di atas ambang batas dan menjalani terapi yang tepat melalui terapi regenerasi sel. "Ini bukan proses instan. Tidak mungkin hari ini minum, besok tidak cuci darah. Tapi dengan disiplin dan konsumsi terapi yang cukup, frekuensi bisa berkurang, bahkan sembuh," jelasnya.
Sementara itu, Dr. Muhammad Islami menambahkan bahwa terapi yang dijalani Gideon memberikan harapan baru bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, stroke, gagal ginjal, hingga jantung. “Kalau ginjal sudah rusak, darah akan dipenuhi racun. Tapi racun itu bisa dinetralisir, dan kerusakan bisa dicegah agar tidak makin parah,” ujarnya.
Beliau mengakui bahwa kasus seperti Gideon adalah bukti nyata bahwa pemulihan dari gagal ginjal bukan hal mustahil. "Sudah ada pasien seperti Pak Gideon, bahkan yang sudah keluar negeri. Sudah tidak cuci darah lagi," tutup Dr. Islami. (han)